Selamat Datang di Blogsite PPNI Kabupaten Pekalongan

ShareThis

Pengunjung

Selasa, 31 Januari 2012

Home » » Peran Perawat Dalam Penanganan Bencana

Peran Perawat Dalam Penanganan Bencana

natural-disasters-list

Definisi Bencana

Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia definisi bencana adalah peristiwa/kejadian pada suatu daerah yang mengakibatkan kerusakan ekologi, kerugian kehidupan manusia serta memburuknya kesehatan dan pelayanan kesehatan yang bermakna sehingga memerlukan bantuan luar biasa dari pihak luar.

Sedangkan definisi bencana (disaster) menurut WHO adalah setiap kejadian yang menyebabkan kerusakan, gangguan ekologis, hilangnya nyawa manusia atau memburuknya derajat kesehatan atau pelayanan kesehatan pada skala tertentu yang memerlukan respon dari luar masyarakat atau wilayah yang terkena.

Bencana adalah situasi dan kondisi yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. Tergantung pada cakupannya, bencana ini bisa merubah pola kehidupan dari kondisi kehidupan masyarakat yang normal menjadi rusak, menghilangkan harta benda dan jiwa manusia, merusak struktur sosial masyarakat, serta menimbulkan lonjakan kebutuhan dasar (BAKORNAS PBP).

Berdasarkan UU 24/2007, bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau non-alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

Bencana merupakan suatu gangguan serius terhadap keberfungsian suatu masyarakat, sehingga menyebabkan kerugian yang meluas pada kehidupan manusia dari segi materi, ekonomi atau lingkungan dan yang melampaui kemampuan masyarakat yang bersangkutan untuk mengatasi dengan menggunakan sumberdaya mereka sendiri.(ISDR, 2004).

Sedangkan fungsi dan tugas perawat dalam situasi bencana dapat dijabarkan menurut fase dan keadaan yang berlaku saat terjadi bencana seperti yang termaktub dibawah ini;

Fase Pra-bencana :

1. Perawat mengikuti pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kesehatan dalam penanggulangan ancaman bencana untuk setiap fasenya.
2. Perawat ikut terlibat dalam berbagai dinas pemerintahan, organisasi lingkungan, paling merah nasional, maupun lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam memberikan penyuluhan dan simulasi persiapan menghadapi ancaman bencana kepada masyarakat.
3. Perawat terlibat dalam program promosi kesehatan untuk meningkatkan kesiapan masyarakat dalam menghadapi bencana yang meliputi hal-hal berikut.

  • Usaha pertolongan diri sendiri (pada masyarakat tersebut).
  • Pelatihan pertolongan pertama pada keluarga seperti menolong anggota keluarga yang lain.
  • Pembekalan informasi tentang bagaimana menyimpan dan membawa persediaan makanan dan penggunaan air yang aman.
  • Perawat juga dapat memberikan beberapa alamat dan nomor telepon darurat seperti dinas kebakaran, rumah sakit, dan ambulans.
  • Memberikan informasi tempat-tempat alternatif penampungan dan posko-posko bencana.
  • Memberikan informasi tentang perlengkapan yang dapat dibawa seperti pakaian seperlunya, radio portable, senter beserta baterainya, dan lainnya.

Fase Bencana :

  • Bertindak cepat
  • Do not promise. Perawat seharusnya tidak menjanjikan apapun dengan pasti, dengan maksud memberikan harapan yang besar pada para korban selamat.
  • Berkonsentrasi penuh pada apa yang dilakukan.
  • Koordinasi danmenciptakan kepemimpinan.
  • Untuk jangka panjang, bersama-sama pihak yang terkait dapat mendiskusikan dan merancang master plan of revitalizing, biasanya untuk jangka waktu 30 bulan pertama.

Fase Pasca bencana

  • Bencana tentu memberikan bekas khusus bagi keadaaan fisik, sosial, dan psikologis korban.
  • Stres psikologis yang terjadi dapat terus berkembang hingga terjadi post-traumatic stress disorder (PTSD) yang merupakan sindrom dengan tiga kriteria utama. Pertama, gejala trauma pasti dapat dikenali. Kedua, individu tersebut mengalami gejala ulang traumanya melalui flashback, mimpi, ataupun peristiwa-peristiwa yang memacunya. Ketga, individu akan menunjukkan gangguan fisik. Selain itu, individu dengan PTSD dapat mengalami penurunan konsentrasi, perasaan bersalah, dan gangguan memori.
  • Tim kesehatan bersama masyarakat dan profesi lain yang terkait bekerja sama dengan unsur lintas sektor menangani masalah kesehatan masyarakat pasca-gawat darurat serta mempercepat fase pemulihan menuju keadaan sehat dan aman.

Healthline : Connect to Better Health

Click It

Google Translate

Bagi yang memiliki artikel,saran maupun kritik silahkan mengirim email ke alamat email kami di ppnikabpekalongan@gmail.com

Ruang Diskusi

***

Entri Populer

Komunitas PPNI Kabupaten Pekalongan

Body Mass Index


News Ticker

Search Engine OptimizationSubmit Express